Seguidores

Quien cocina aquí:

Foto Saya
mahasiswi biologi semester 7

Archive

Configure your calendar archive widget - Edit archive widget - Flat List - Newest first - Choose any Month/Year Format

Selasa, 10 September 2013

Telaah Kurikulum



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Pada waktunya suatu kurikulum akan mengalami pengembangan untuk mencapai suatu kurikulum yang lebih dapat mengembangkan bakat setiap peserta didik. Sehingga walaupun setiap peserta didik tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda tetapi dapat mencapai tujuan yang sama. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan secara menyeluruh ataupun sebagian komponen kurikulum. Komponen kurikulum terdiri dari tujuan, materi, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Komponen kurikulum tersebut jelas harus selalu berkembang sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dengan pesat sehingga komponen kurikulum tersebut haruslah sesuai. Sehingga diperlukan untuk menentukan tujuan, materi, metode, media dan evaluasi yang dapat digunakan untuk suatu Kompetensi Dasar sehingga siswa dapat memperoleh pembelajaran dengan baik.
Makalah ini dibuat untuk belajar membuar Rancangan Proses Pembelajaran untuk salah satu Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan karena dengan begitu kita juga dapat membuat komponen kurikulum mulai dari tujuan materi, metode, media dan evaluasi yang sesuai dengan tujuan dari Kompetensi Dasar tersebut.

1.2              Perumusan  Masalah
1.      Bagaiman tujuan pembelajarannya?
2.      Bagaimana materi yang seharusnya?
3.      Bagaimana metode yang bisa digunakan?
4.      Bagaimana media yang bisa digunakan?
5.      Bagimana evaluasi yang seharusnya dilakukan?







BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Tujuan
Tujuan pembelajaran yang dapat dibuat dari indikator yang memang sudah terdapat pada silabus yang mengacu pada Standar Kompetensi dan Standar Kompetensi yaitu:
1.         Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses pada sistem reproduksi manusia (pria dan wanita)
2.         Mendeskripsikan proses fertilisasi dan kehamilan
3.         Menghubungkan alat kontrasepsi dan proses pencegahan kehamilan pada keluarga berencana
4.         Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia
5.         Mengidentifikasi sistem reproduksi hewan.

Sehingga tujuan pembelajarannya sebagai berikut :
1.         Siswa mampu mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses pada sistem reproduksi manusia baik pada wanita maupun pria
2.         Siswa dapat mendeskripsikan bagaimana proses fertilisasi sampai akhirnya akan terbentuk zigot serta bagaimana proses kehamilan yang dimulai dari embrio membelah sampai proses pembentukan membran kehamilan pada embrio dan perkembangan embrio manusia dalam uterus (bulan pertama-bulan ke-9)
3.         Siswa dapat menghubungkan penggunaan alat kontrasepsi sebagai upaya pencegahan kehamilan pada keluarga berencana
4.         Siswa mampu mengidentifikasi kelainan yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
5.         Siswa juga mampu mengidentifikasi bagaimana sistem reproduksi pada hewan

2.2              Materi pelajaran
                        Materi adalah semua yang di sampaikan kepada peserta didik. Dan yang terpenting materi tersebut harus disampaikan sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan masing-masing peserta didik. Materi pelajaran yang dapat disampaikan dari Kompetensi Dasar Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas adalah mencakup Struktur organ reprodusksi pria, Struktur organ reproduksi wanita, Proses oogenesis dan ovulasi, Siklus menstruasi, Proses spermatogenesis, Fertilisasi dan kehamilan, Teknologi Keluarga Berencana, Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia dan sistem reproduksi pada hewan. Materi-materi tersebut dapat disampaikan dengan sistematis kepada siswa sehingga para peserta didik dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik untuk mencapai kompetensi dasar yang telah di tentukan. Perlu suatu pemilihan dan pemilahan yang tepat untuk menentukan materi-materi yang akan di sampaikan karena agar tepat mencapai tujuan. Karena jangan sampai materi yang disampaikan terlalu sulit atau tidak sesuai dengan perkembangan kognitif siswa yang sedang di ajar. Dan juga materi tersebut tidak boleh terlalu mudah, harus sesuai dengan jenjang pendidikannya agar tidak terjadi miss konsepsi.

2.3              Metode Pembelajaran

                                    Metode adalah suatu cara bagaimana langkah-langkah untuk mencapai sesuatu. Begitu pun dalam suatu proses pembelajaran, dibutuhkan suatu metode yang dapat meningkatkan semangat dan kreativitas belajar anak. Membuat anak senang dan tentu mengerti dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajran akan berlangsung dengan baik. Saat ini banyak sekali metode pembelajaran yang aktif. Menurut Malvin Silberman terdapat sekitar 101 metode pembelajaran aktif yang dapat di lakukan oleh para pendidik untuk meningkatkan kualitas proses teaching dan learning mereka. Metode-metode konvensional seperti ceramah saat ini sudah mulai jarang digunakan oleh para pendidik, walaupun memang masih ada dibeberapa sekolah misalkan di daerah-daerah pelosok yang pendidiknya masih menggunakan metode konvensional. Mungkin itu dikarenakan kurangnya sosialisai dan pelatihan para pendidik disana guna meningkatkan kualitas dan keprofesionalan mereka. Banyak sekali penelitian yang menyangkut masalah metode pembelajran aktif ini, dan hasilnya memang sebagian besar terdapat pengaruh penggunaan metode aktif ini terhadap hasil belajar siswa dan lebih baik dibandingkan metode konvensional. Metode pembelajaran aktif ini akan membuat siswa tidak pasif didalam kelas artinya para peerta didik akan aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
                                    Salah satu metode pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk materi sistem reproduksi ini adalah Card sort yang berarti sortir kartu. Card sort yakni   strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu  yang berisi informasi atau materi pelajaran. Pembelajaran aktif model card sort   merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap  siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari kategori kelompoknya.[1] Di sini pendidik lebih banyak   bertindak   sebagai   fasilitator   dan   menjelaskan   materi   yang   perlu dibahas     atau   materi   yang    belum    dimengerti    siswa   setelah   presentasi selesai berhubungan dengan kategori yang dia punya untuk membentuk suatu materi. Sehigga akan terbentuklah suatu kelompok dari kegiatan tersebut. Pembentukan kelompok tersebut akan meningkatkan rasa kerja sama dan tanggung jawab peserta didik. Melatih kemampuan peserta didik menyatukan pendapat-pendapat berbeda menjadi suatu kesatuan yang utuh. Card sort (sortir kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.
                        Langkah-langkah   aplikasi  card sort yang   ditulis   Hartono,   sebagai   berikut: [2]
                        Langkah pertama, guru membagikan selembar “kartu” kepada setiap siswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi.  Kartu tersebut terdiri dari “kartu judul” dan dan “kartu bahasan dari judul” tersebut. Kartu judul biasanya       menggunakan huruf kapital dan kartu-kartu sub judul menggunakan huruf  non-kapital. Langkah kedua, siswa diminta  untuk mencari teman (pemegang kartu judul) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya  untuk satu kelompok.  Langkah        ketiga,   siswa   akan berkelompok   dalam   satu   “pokok   bahasan”   atau   masalah   masing-masing. Langkah   keempat, siswa diminta untuk  menempelkan di papan    tulis  bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya   yang   dipegang   kelompok   tersebut.  Langkah   kelima, seorang siswa (pemegang kartu judul) dari masing-masing kelompok untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek  kebenaran urutan per pokok bahasan. Langkah keenam, bagi siswa yang salah mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi  hukuman dengan mencari judul bahasan atau   materi  yang sesuai dengan  kartu yang dipegang. Langkah ketujuh, guru memberika komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut.
Kelebihan dan kelemahan metode Card Short menurut Wahyuni [3]
1. Kelebihan
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Mudah dilaksanakan
c. Mudah mengorganisir kelas
d. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
e. Mudah menyiapkannya
f. Guru mudah menerangkan dengan baik
2. Kelemahan
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran (tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan semula.
Hal- Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Card Sort
Tujuan strategi dan metode belajar menggunakan Card Short ini adalah memperkuat daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa (Wahyuni, 2011:14).
Untuk itu hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Short menurut Wahyudi (2009:1) antara lain :
a)      Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor urut
b)      Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
c)      Jangan memberi “tanda kode” apapun pada kartu-kartu tersebut
d)     Kartu-kartu  tersebut  terdiri  dari  “beberapa  bahasan”  dan  dibuat dalam jumlah yang banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
e)      Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari  oleh  siswa. Metode  ini dapat mengaktifkan  siswa yang  kelelahan. Metode  dapat  digunakan  untuk  mengaktifkan siswa dalam mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, dan mereview materi
Adapun langkah-langkah card sort untuk materi reproduksi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
Pertemuan pertama
·         Guru menulis dipapan tulis kategori-kategori apa saja dari masing-masing materi (ada 5 materi) sehingga akan membentuk 5 kelompok
·         Guru membagikan kartu pada semua siswa yang didalamnya sudah ditulis kategori-kategori
·         Masing-masing siswa mengambil kartu dan melihat kategori yang tertulis didalamnya untuk menentukan materinya
·         Siswa membentuk 5 kelompok hasil pembagian kartu tersebut
·         Masing-masing kelompok  berdiskusi mengenai materi yang sudah ditentukan dari kategori-kategori yang ada dalam pembagian kartu tersebut (Struktur organ reprodusksi pria, Struktur organ reproduksi wanita, Proses oogenesis dan ovulasi, Siklus menstruasi dan Proses spermatogenesis)

Pertemuan kedua
·         Guru menulis dipapan tulis kategori-kategori apa saja dari masing-masing materi (ada 4 materi) sehingga akan membentuk 4 kelompok
·         Guru membagikan kartu pada semua siswa yang didalamnya sudah ditulis kategori-kategori
·         Masing-masing siswa mengambil kartu dan melihat kategori yang tertulis didalamnya untuk menentukan materinya
·         Siswa membentuk 4 kelompok hasil pembagian kartu tersebut
·         Masing-masing kelompok  berdiskusi mengenai materi yang sudah ditentukan dari kategori-kategori yang ada dalam pembagian kartu tersebut (Fertilisasi dan kehamilan, Teknologi Keluarga Berencana, Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia dan Sistem reproduksi pada hewan)



2.4              Media Pembelajaran
                        Media adalah alat yang bisa merangsang dan mendorong siswa untuk belajar. Banyak  sekali media yang bisa digunakan dari mulai interaksi insani, realita yaitu dengan bentuk perangsang nyata seperti orang, hewan maupun tumbuhan, pictorial yaitu penyajian dengan gambar, diagram, sketsa maupun film, simbol tertulis seperti buku teks, majalah maupun koran dan rekaman suara. Dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia penulis mencoba menggunakan media pictorial karena penulis menggunakan video disebabakan  dalam materi tentang sistem reproduksi tersebut terdapat pembahasan siklus menstruasi, fertiliasi dan kehamilan. Pembahasan tersebut untuk dapat lebih mudah dipahami oleh para peserta didik tentu perlu proses yang menampilkan pembahasan tersebut salah satunya adalah dengan bantuan video-video tersebut.
                        Untuk menampilkan video tersebut tentu harus ditunjang juga dengan LCD, laptop dan speaker untuk memaksimalkan suara yang terdengar.

2.5              Evaluasi
                        Evaluasi yang penulis gunakan adalah dengan mengadakan pre test karena ingin mengetahui terlebih dahulu pengetahuan siswa tentang materi yang akan di bahas. Dan  itu pun akan memperlihatkan apakah para peserta didik belajar atau tidak sebelumnya dirumah tentang materi sistem reproduksi tersebut. Kemudian hasil dari masing-masing kelompok presentasi yang dinilai oleh kelompok yang lain mulai dari penampilan dan penguasaan materinya. Ditambah dengan pembuatan peta konsep yang dilakukan setiap akhir proses pembelajaran oleh setiap peserta didik. Kemudian tidak lupa pemberian tugas uji tertulis yaitu mengisi soal-soal LKS  dimana ini dilakukan dengan cara berkelompok dan ini merupakan tugas Pekerjaan Rumah.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan

                        Dalam merencanakan proses pembelaran dibutuhkan dua hal yang penting yaitu Silabus dan RPP (Rencana Proses Pembelajaran). Kemampuan untuk membaca maupun membuat dua hal ini sangat perlu dimiliki oleh setiap pendidik karena dengan begitu proses pembelajaran akan berlangsung dengan sistematis dan tujuan yang telah ditentukan dari setiap Kompetensi Dasar dapat tercapai dengan mudah. Karena proses pembelajaran sama halnya dengan kegiatan lain diperlukan proses yang sistematis dan jelas. Kemudian materi, metode maupun evaluasi yang digunakan pun haruslah sesuai dengan Kompetensi Dasarmya agar semua komponen kurikulum tersebut dapat diterapkan dan menghasilkan output yang bagus dari setiap peserta didik.

3.2       Saran-saran
1.                  Pendidik harus selalu mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan
2.                  Pendidik harus selalu musyawarah dengan pendidik yang lain untuk mengembangkan  kurikulum
3.                  Pendidik harus selalu kreatif dalam proses pembelajaran

















DAFTAR PUSTAKA

Fadeh. 2009. Aplikasi Metode Card sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Al-quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah An-nur Bululawang (Skripsi). Universitas Islam Negeri Malang.

Zaif. 2009. Car  sort. Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/tag/card-sort/ [online]. Diakses pada tanggal 28 Mei 2013



[1] Fadeh,  Aplikasi Metode Card sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Al-quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah An-nur Bululawang (Skripsi), (Malang:UIN Malang,2009), hlm. 36.
[2]Ibid,.
[3] Zaif. 2009. Car  sort. Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/tag/card-sort/ [online]. Diakses pada tanggal 28 Mei 2013

Read more...

PRAKTIKUM :)










\


Hari itu lupa tanggal berapa hahahahahha yang jelas masih taun 2013...... pengalaman pertama bimbing anak-anak kelas XI IPA  buat praktikum difusi dan osmosis..... capek? sudah jelas... tapi entah kenapa saat melihat mereka semua dengan serius ehhh ga serius2 amat sih, tapi bs dbilang cukup teratur melakukan praktikum rasa capek itu hilang entah kemana.. hahahaha
ini memang pengalaman pertama tapi tentu bukan pengalaman terakhirrr.... masih banyak pengalaman yang akan datang,, so tetep semangat dan keep smile:)
Read more...
 
 

Designed by: Compartidísimo
Scrapping elements: Deliciouscraps©