BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada
waktunya suatu kurikulum akan mengalami pengembangan untuk mencapai suatu
kurikulum yang lebih dapat mengembangkan bakat setiap peserta didik. Sehingga
walaupun setiap peserta didik tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda
tetapi dapat mencapai tujuan yang sama. Pengembangan kurikulum dapat dilakukan
secara menyeluruh ataupun sebagian komponen kurikulum. Komponen kurikulum
terdiri dari tujuan, materi, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi.
Komponen kurikulum tersebut jelas harus selalu berkembang sehingga dapat
mengikuti perkembangan zaman karena ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
berkembang dengan pesat sehingga komponen kurikulum tersebut haruslah sesuai.
Sehingga diperlukan untuk menentukan tujuan, materi, metode, media dan evaluasi
yang dapat digunakan untuk suatu Kompetensi Dasar sehingga siswa dapat
memperoleh pembelajaran dengan baik.
Makalah
ini dibuat untuk belajar membuar Rancangan Proses Pembelajaran untuk salah satu
Kompetensi Dasar yang sudah ditentukan karena dengan begitu kita juga dapat
membuat komponen kurikulum mulai dari tujuan materi, metode, media dan evaluasi
yang sesuai dengan tujuan dari Kompetensi Dasar tersebut.
1.2
Perumusan Masalah
1. Bagaiman
tujuan pembelajarannya?
2. Bagaimana
materi yang seharusnya?
3. Bagaimana
metode yang bisa digunakan?
4. Bagaimana
media yang bisa digunakan?
5. Bagimana
evaluasi yang seharusnya dilakukan?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan
Tujuan
pembelajaran yang dapat dibuat dari indikator yang memang sudah terdapat pada
silabus yang mengacu pada Standar Kompetensi dan Standar Kompetensi yaitu:
1.
Mengidentifikasi
struktur, fungsi, dan proses pada sistem reproduksi manusia (pria dan wanita)
2.
Mendeskripsikan
proses fertilisasi dan kehamilan
3.
Menghubungkan
alat kontrasepsi dan proses pencegahan kehamilan pada keluarga berencana
4.
Mengidentifikasi
kelainan yang terjadi pada sistem reproduksi manusia
5.
Mengidentifikasi
sistem reproduksi hewan.
Sehingga
tujuan pembelajarannya sebagai berikut :
1.
Siswa mampu mengidentifikasi struktur,
fungsi dan proses pada sistem reproduksi manusia baik pada wanita maupun pria
2.
Siswa dapat mendeskripsikan bagaimana
proses fertilisasi sampai akhirnya akan terbentuk zigot serta bagaimana proses
kehamilan yang dimulai dari embrio membelah sampai proses pembentukan membran
kehamilan pada embrio dan perkembangan embrio manusia dalam uterus (bulan
pertama-bulan ke-9)
3.
Siswa dapat menghubungkan penggunaan
alat kontrasepsi sebagai upaya pencegahan kehamilan pada keluarga berencana
4.
Siswa mampu mengidentifikasi kelainan
yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia
5.
Siswa juga mampu mengidentifikasi
bagaimana sistem reproduksi pada hewan
2.2
Materi
pelajaran
Materi
adalah semua yang di sampaikan kepada peserta didik. Dan yang terpenting materi
tersebut harus disampaikan sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan
masing-masing peserta didik. Materi pelajaran yang dapat disampaikan dari
Kompetensi Dasar Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan
tertentu , kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada
Salingtemas adalah mencakup Struktur organ reprodusksi pria, Struktur organ
reproduksi wanita, Proses oogenesis dan ovulasi, Siklus menstruasi, Proses
spermatogenesis, Fertilisasi dan kehamilan, Teknologi Keluarga Berencana, Kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia dan sistem reproduksi pada
hewan. Materi-materi tersebut dapat disampaikan dengan sistematis kepada siswa
sehingga para peserta didik dapat menjalani proses pembelajaran dengan baik
untuk mencapai kompetensi dasar yang telah di tentukan. Perlu suatu pemilihan
dan pemilahan yang tepat untuk menentukan materi-materi yang akan di sampaikan
karena agar tepat mencapai tujuan. Karena jangan sampai materi yang disampaikan
terlalu sulit atau tidak sesuai dengan perkembangan kognitif siswa yang sedang
di ajar. Dan juga materi tersebut tidak boleh terlalu mudah, harus sesuai
dengan jenjang pendidikannya agar tidak terjadi miss konsepsi.
2.3
Metode
Pembelajaran
Metode
adalah suatu cara bagaimana langkah-langkah untuk mencapai sesuatu. Begitu pun
dalam suatu proses pembelajaran, dibutuhkan suatu metode yang dapat
meningkatkan semangat dan kreativitas belajar anak. Membuat anak senang dan
tentu mengerti dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajran akan
berlangsung dengan baik. Saat ini banyak sekali metode pembelajaran yang aktif.
Menurut Malvin Silberman terdapat sekitar 101 metode pembelajaran aktif yang
dapat di lakukan oleh para pendidik untuk meningkatkan kualitas proses teaching
dan learning mereka. Metode-metode konvensional seperti ceramah saat ini sudah
mulai jarang digunakan oleh para pendidik, walaupun memang masih ada dibeberapa
sekolah misalkan di daerah-daerah pelosok yang pendidiknya masih menggunakan
metode konvensional. Mungkin itu dikarenakan kurangnya sosialisai dan pelatihan
para pendidik disana guna meningkatkan kualitas dan keprofesionalan mereka.
Banyak sekali penelitian yang menyangkut masalah metode pembelajran aktif ini,
dan hasilnya memang sebagian besar terdapat pengaruh penggunaan metode aktif
ini terhadap hasil belajar siswa dan lebih baik dibandingkan metode
konvensional. Metode pembelajaran aktif ini akan membuat siswa tidak pasif
didalam kelas artinya para peerta didik akan aktif dalam proses pembelajaran
tersebut.
Salah
satu metode pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk materi sistem
reproduksi ini adalah Card sort yang berarti sortir kartu. Card sort yakni strategi pembelajaran berupa
potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.
Pembelajaran aktif model card sort
merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam
pembelajaran ini setiap siswa diberi
kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian
siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu
siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dari
kategori kelompoknya.[1] Di
sini pendidik lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator
dan menjelaskan materi
yang perlu dibahas atau
materi yang belum
dimengerti siswa setelah
presentasi selesai berhubungan dengan kategori yang dia punya untuk
membentuk suatu materi. Sehigga akan terbentuklah suatu kelompok dari kegiatan tersebut.
Pembentukan kelompok tersebut akan meningkatkan rasa kerja sama dan tanggung
jawab peserta didik. Melatih kemampuan peserta didik menyatukan
pendapat-pendapat berbeda menjadi suatu kesatuan yang utuh. Card sort (sortir
kartu) strategi ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk
mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview
ilmu yang telah diberikan sebelumnya atau mengulangi informasi. Gerakan fisik
yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang
kelelahan.
Langkah-langkah aplikasi
card sort yang ditulis Hartono, sebagai
berikut: [2]
Langkah
pertama, guru membagikan selembar “kartu” kepada setiap siswa dan pada kartu
tersebut telah dituliskan suatu materi. Kartu
tersebut terdiri dari “kartu judul” dan dan “kartu bahasan dari judul”
tersebut. Kartu judul biasanya
menggunakan huruf kapital dan kartu-kartu sub judul menggunakan
huruf non-kapital. Langkah kedua, siswa
diminta untuk mencari teman (pemegang
kartu judul) yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok. Langkah
ketiga, siswa akan berkelompok dalam
satu “pokok bahasan”
atau masalah masing-masing. Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut
berdasarkan urutan-urutan bahasannya
yang dipegang kelompok
tersebut. Langkah
kelima, seorang siswa (pemegang kartu judul) dari masing-masing kelompok
untuk menjelaskan dan sekaligus mengecek
kebenaran urutan per pokok bahasan. Langkah keenam, bagi siswa yang
salah mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut,
diberi hukuman dengan mencari judul
bahasan atau materi yang sesuai dengan kartu yang dipegang. Langkah ketujuh, guru
memberika komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut.
Kelebihan
dan kelemahan metode Card Short menurut Wahyuni [3]
1. Kelebihan
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Mudah dilaksanakan
c. Mudah mengorganisir kelas
d. Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya
banyak
e. Mudah menyiapkannya
f. Guru mudah menerangkan dengan
baik
2. Kelemahan
Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid, terutama apabila
terjadi jawaban-jawaban yang menarik perhatiannya, padahal bukan sasaran
(tujuan) yang diinginkan dalam arti terjadi penyimpangan dari pokok persoalan
semula.
Hal- Hal yang Harus Diperhatikan
dalam Penggunaan Card Sort
Tujuan
strategi dan metode belajar menggunakan Card Short ini adalah memperkuat
daya ingat terhadap materi yang telah dipelajari siswa (Wahyuni, 2011:14).
Untuk itu
hal-hal yang harus diperhatikan dalam prosedur penggunaan metode Card Short
menurut Wahyudi (2009:1) antara lain :
a) Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomor
urut
b) Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran
yang sama
c) Jangan memberi “tanda kode” apapun pada
kartu-kartu tersebut
d) Kartu-kartu tersebut terdiri
dari “beberapa bahasan” dan dibuat dalam jumlah yang
banyak atau sesuai dengan jumlah siswa,
e) Materi yang ditulis dalam kartu-kartu
tersebut, telah diajarkan dan telah dipelajari oleh siswa.
Metode ini dapat mengaktifkan siswa yang kelelahan.
Metode dapat digunakan untuk mengaktifkan siswa dalam
mempelajari materi yang bersifat konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, dan
mereview materi
Adapun langkah-langkah card sort untuk materi
reproduksi ini dapat dilakukan sebagai berikut:
Pertemuan pertama
·
Guru menulis dipapan tulis
kategori-kategori apa saja dari masing-masing materi (ada 5 materi) sehingga
akan membentuk 5 kelompok
·
Guru membagikan kartu pada semua siswa
yang didalamnya sudah ditulis kategori-kategori
·
Masing-masing siswa mengambil kartu dan
melihat kategori yang tertulis didalamnya untuk menentukan materinya
·
Siswa membentuk 5 kelompok hasil
pembagian kartu tersebut
·
Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai materi yang sudah
ditentukan dari kategori-kategori yang ada dalam pembagian kartu tersebut
(Struktur organ reprodusksi pria, Struktur organ reproduksi wanita, Proses
oogenesis dan ovulasi, Siklus menstruasi dan Proses spermatogenesis)
Pertemuan
kedua
·
Guru menulis dipapan tulis
kategori-kategori apa saja dari masing-masing materi (ada 4 materi) sehingga
akan membentuk 4 kelompok
·
Guru membagikan kartu pada semua siswa
yang didalamnya sudah ditulis kategori-kategori
·
Masing-masing siswa mengambil kartu dan
melihat kategori yang tertulis didalamnya untuk menentukan materinya
·
Siswa membentuk 4 kelompok hasil
pembagian kartu tersebut
·
Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai materi yang sudah
ditentukan dari kategori-kategori yang ada dalam pembagian kartu tersebut
(Fertilisasi dan kehamilan, Teknologi Keluarga Berencana, Kelainan/penyakit
yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia dan Sistem reproduksi pada
hewan)
2.4
Media
Pembelajaran
Media
adalah alat yang bisa merangsang dan mendorong siswa untuk belajar. Banyak sekali media yang bisa digunakan dari mulai
interaksi insani, realita yaitu dengan bentuk perangsang nyata seperti orang,
hewan maupun tumbuhan, pictorial yaitu penyajian dengan gambar, diagram, sketsa
maupun film, simbol tertulis seperti buku teks, majalah maupun koran dan
rekaman suara. Dalam Kompetensi Dasar Menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi,
fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI serta kelainan/penyakit yang dapat
terjadi pada sistem reproduksi manusia penulis mencoba menggunakan media
pictorial karena penulis menggunakan video disebabakan dalam materi tentang sistem reproduksi
tersebut terdapat pembahasan siklus menstruasi, fertiliasi dan kehamilan.
Pembahasan tersebut untuk dapat lebih mudah dipahami oleh para peserta didik
tentu perlu proses yang menampilkan pembahasan tersebut salah satunya adalah
dengan bantuan video-video tersebut.
Untuk menampilkan video
tersebut tentu harus ditunjang juga dengan LCD, laptop dan speaker untuk
memaksimalkan suara yang terdengar.
2.5
Evaluasi
Evaluasi yang penulis
gunakan adalah dengan mengadakan pre test karena ingin mengetahui terlebih
dahulu pengetahuan siswa tentang materi yang akan di bahas. Dan itu pun akan memperlihatkan apakah para
peserta didik belajar atau tidak sebelumnya dirumah tentang materi sistem
reproduksi tersebut. Kemudian hasil dari masing-masing kelompok presentasi yang
dinilai oleh kelompok yang lain mulai dari penampilan dan penguasaan materinya.
Ditambah dengan pembuatan peta konsep yang dilakukan setiap akhir proses
pembelajaran oleh setiap peserta didik. Kemudian tidak lupa pemberian tugas uji
tertulis yaitu mengisi soal-soal LKS
dimana ini dilakukan dengan cara berkelompok dan ini merupakan tugas
Pekerjaan Rumah.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
merencanakan proses pembelaran dibutuhkan dua hal yang penting yaitu Silabus
dan RPP (Rencana Proses Pembelajaran). Kemampuan untuk membaca maupun membuat
dua hal ini sangat perlu dimiliki oleh setiap pendidik karena dengan begitu
proses pembelajaran akan berlangsung dengan sistematis dan tujuan yang telah
ditentukan dari setiap Kompetensi Dasar dapat tercapai dengan mudah. Karena
proses pembelajaran sama halnya dengan kegiatan lain diperlukan proses yang
sistematis dan jelas. Kemudian materi, metode maupun evaluasi yang digunakan
pun haruslah sesuai dengan Kompetensi Dasarmya agar semua komponen kurikulum
tersebut dapat diterapkan dan menghasilkan output yang bagus dari setiap
peserta didik.
3.2
Saran-saran
1.
Pendidik harus selalu mengembangkan
metode pembelajaran yang digunakan
2.
Pendidik harus selalu musyawarah dengan
pendidik yang lain untuk mengembangkan
kurikulum
3.
Pendidik harus selalu kreatif dalam
proses pembelajaran
DAFTAR
PUSTAKA
Fadeh. 2009. Aplikasi Metode Card sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Bidang Studi Al-quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah An-nur Bululawang (Skripsi).
Universitas Islam Negeri Malang.
Zaif.
2009. Car
sort. Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/tag/card-sort/
[online]. Diakses pada tanggal 28 Mei 2013
[1]
Fadeh, Aplikasi
Metode Card sort dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi
Al-quran Hadits di Madrasah Tsanawiyah An-nur Bululawang (Skripsi),
(Malang:UIN Malang,2009), hlm. 36.
[2]Ibid,.
[3] Zaif.
2009. Car
sort. Tersedia: http://zaifbio.wordpress.com/tag/card-sort/
[online]. Diakses pada tanggal 28 Mei 2013